"Jen, gak semudah itu gue lepasin lo. Karena lo memang milik gue, selamanya."
"Jen, gak semudah itu gue lepasin lo. Karena lo memang milik gue, selamanya."
"Jen, gak semudah itu gue lepasin lo. Karena lo memang milik gue, selamanya."
Ucapan Jun kemarin malam masih saja terdengar di telinga Jena bahkan sampai pagi harinya. Gadis itu bahkan semalam tak bisa tidur nyenyak. Ia terus saja tersenyum- senyum sendiri di kamarnya tadi malam.
Jun benar- benar terus menghantui pikiran Jena belakangan ini. Gadis itu kini sudah mengakui lagi bahwa hatinya telah berdebar oleh karena Jun. Karena Jun juga, kini Jena menjadi bimbang apakah Bayu masih ada di hatinya atau justru sama sekali tak ada lagi di sana.
Namun Jena tidak terlalu ambil pusing lagi dengan kebimbangannya itu. Kini gadis itu tak
