"Sa? Are you okay?" Elsa tersentak, semua yang ada di ruang pleno menoleh dan menatapnya, membuat keringat yang sudah sejak tadi mengucur jadi makin deras. Dokter Titus masih menatap Elsa lekat-lekat dari tempatnya berdiri, pleno sudah mau dimulai dan ia mendapati ada yang tidak beres dengan salah satu mahasiswinya itu. Kenapa tumben sekali wajahnya begitu pucat? Nalurinya sebagai dokter tergerak, membuat dia bahkan bergerak mendekati Elsa yang masih membisu dengan keringat sebiji jagung yang membasahi wajahnya. "Sakit?" tanya dokter Titus ketika belum satu pun jawaban keluar dari mulut Elsa. "Oh ... eng-enggak, Dok. Saya baik-baik saja?" Tampak sosok itu menghela nafas panjang, menempelkan telapak tangannya di dahi Elsa, sebuah tindakan terlarang yang seharusnya tidak seorang dokter