Jafran memimpin rapat berikutnya dengan otoritasnya yang biasa, namun fokusnya terpecah. Di meja rapat, alih-alih melihat chart pertumbuhan pasar, ia justru melihat puzzle yang belum terpecahkan: Zumena Sanders. Ia harus meyakinkan Zumena untuk makan malam bersama keluarga. Tapi ia bingung, harus menggunakan cara apa? Apakah ia harus menggunakan pendekatan bisnis, menawarkan keuntungan timbal balik? Atau pendekatan personal, mengakui bahwa ia membutuhkannya? Keraguan terbesar Jafran bukanlah cara membujuk Zumena, melainkan fakta pahit yang mengganjal di hatinya: ia belum mengenal betul siapa Zumena. Hubungan mereka selama ini diselimuti intensitas fisik dan permainan verbal yang memabukkan, tetapi dangkal secara substansional. Ia tahu bagaimana Zumena bereaksi terhadap pujian yang dil

