(++) Sarapan di Meja Marmer

1093 Kata

​Sinar matahari pagi yang lembut merayap masuk melalui tirai jendela di penthouse Jafran, menerangi kamar tidur yang mewah dan hening. Zumena perlahan membuka mata. Ia merasa jauh lebih ringan dan damai daripada biasanya. Kelelahan setelah malam yang panjang, yang ditutup dengan deal politik dan dua putaran gairah, kini terasa seperti kehangatan yang menyenangkan. ​Ia meraba sisi kasur. Kosong. ​Zumena mengerutkan kening. Jafran tidak ada di sana. Kasur king size yang tadi malam menjadi arena pertarungan dan perjanjian kini terasa terlalu besar dan dingin tanpa kehadirannya. Zumena terbiasa dengan Jafran yang selalu ada di sampingnya saat ia bangun, bahkan jika hanya beberapa menit sebelum pria itu bergegas ke kantor. ​Zumena bangkit, melihat sekeliling. Di kursi kamar, kemeja putih Jaf

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN