(++) Gairah di Bawah Guyuran Hujan Buatan.

1441 Kata

​Setelah sarapan pagi yang sangat tidak konvensional di atas meja marmer, suasana di penthouse Jafran dipenuhi tawa dan kehangatan yang mendalam. Zumena menyandarkan diri pada bantal, menyesap kopi, sementara Jafran menatapnya dengan kekaguman yang nyaris tidak disembunyikan. ​“Aku harus pergi, Tuan Abimana,” kata Zumena, meletakkan cangkirnya. “Aku harus kembali ke apartemenku sebelum dunia menyadari aku menghilang. Dan kamu juga harus ke kantor, bukan?” ​“Aku bisa menunda kantor,” balas Jafran, suaranya mengandung godaan. ​“Tidak,” Zumena menggeleng. “Sebuah holding besar tidak bisa berjalan tanpa CEO-nya. Aku akan mandi, dan kamu bersiap. Aku butuh kejelasan, bukan hanya gairah.” ​Zumena bangkit, mencium Jafran sekilas, lalu berjalan menuju kamar mandi. Ia memilih menggunakan shower

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN