Dilema yang Menggoda.

1005 Kata

Sinar matahari menembus tirai jendela kantor Jafran, menyinari meja yang penuh dengan dokumen dan layar komputer yang berkedip. Namun semua itu terasa tak berarti. Pikirannya bukan pada laporan atau rapat yang menunggu, melainkan pada Zumena—sosok wanita yang tak hanya berhasil menaklukkan malam sebelumnya, tapi juga pikirannya. Jafran meneguk kopi panas yang sudah dingin, matanya menatap layar kosong. Ia tahu apa yang ia rasakan—gairah yang belum pernah ia alami, keterikatan yang perlahan tumbuh, dan… sesuatu yang lebih dalam. Sebuah perasaan yang ia tak ingin akui. Kata itu—cinta—tidak pernah mudah untuk Jafran. Selama ini, ia terbiasa mengendalikan semua: bisnis, permainan, bahkan hati orang-orang di sekitarnya. Tapi Zumena berbeda. Ia merasa… tidak punya kendali. Ia mengingat ciuman

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN