Rumah mewah milik Jafran di kawasan elit Jakarta Selatan terasa dingin dan asing. Meskipun dirancang dengan selera tinggi, penuh dengan kaca, kayu, dan seni modern, tempat itu kini terasa seperti benteng yang terkepung. Lampu-lampu kristal, alih-alih memberikan kehangatan, hanya menyorot debu tak terlihat dari kehinaan yang menempel pada setiap permukaan. Zumena, yang seharusnya berada di puncak kebebasan dan kebahagiaan, kini meringkuk di sudut ruang tamu, menatap cakrawala Jakarta yang berkabut. Dunia luar adalah neraka. Sejak mereka kembali dari Maladewa dan foto-foto perselingkuhannya dengan Jafran meledak di media, kehidupan Zumena berubah menjadi bencana yang memuakkan. Ia menghabiskan dua hari terakhir terkunci di dalam rumah, menolak untuk menjawab panggilan dari siapa pun kecual

