Alfredo terkekeh sambil menepuk bahu Daylon. “Ini semua demi kamu juga!” katanya sambil berlalu pergi meninggalkan ruangan itu. Semuanya terdiam, dan serentak menoleh ketika mendengar lenguhan Ara yang bangun dari pingsan. “Ibu …,“ rintihnya sambil mengerling ke arah Zalikha dan Daylon. Hugo berdecak pelan melihat istrinya itu. “Sudah nggak sakit perutnya?” tanyanya dengan lemah lembut dan senyum lebar, tapi matanya melotot penuh kekesalan. Ara mengkerut takut sambil beralih memeluk Sarah. Daylon sendiri merangkul Zalikha sebelum melempar kata-kata pamungkasnya. “Jika kamu terus seperti ini, bisa-bisa janin yang ada di perutmu itu tidak betah berada di sana karena ibunya terlalu banyak bersandiwara!” tukasnya sambil menarik Zalikha untuk pergi dari situ. Sarah dan Ara terbelalak me