Tiga Puluh Enam

1446 Kata

Bara melirik arloji di pergelangan tangannya. Keadaan sudah memasuki waktu siang tetapi perkerjaannya sampai saat ini belum selesai juga. Padahal hari ini ia sudah janji pada Ratna untuk menyusul gadis itu di jam makan siang. Namun sepertinya janji itu tidak bisa di tepati. Helaan napas Bara terdengar. Mungkin tidak apa-apa terlambat sedikit, yang terpenting ia tetap datang. Tatapan Bara kini tertuju ke arah sebuah box berukuran sedang ada di atas mejanya. Bara meraih box tersebut. Menatap gambar ponsel yang menempel di luar box berwarna putih lalu menelitinya. Persis dengan ponsel miliknya. Bara tersenyum. Karena sebentar lagi Ratna akan menjadi istrinya penampilan gadis itu pun harus di perhatikan. Bara tidak mau jika Ratna masih memakai ponsel bututnya, itu sangat memalukan harga d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN