Rayyan benar menjadi calon ayah yang luar biasa sigap dan penyabar. Apa pun keinginan Zira, Rayyan turuti. Apa pun kemauan Zira, Rayyan pahami dengan senang hati. Jangankan siang, tengah malam pun Rayyan sigap memenuhi permintaan Zira asalkan sanggup dia lakukan. Tidak hanya di dalam kota, lintas kota pun pernah Rayyan lakukan jam 12 malam karena Zira ngidam, pengen makan seblak dan serabi khas Bandung yang asli dibuat di Bandung. Apa pun itu selama Rayyan mampu, pasti Rayyan turuti tanpa harus menunggu. “Mas?” Brak! “Iya, Zira? Ada apa?” Hanya karena panggilan singkat itu, Rayyan sampai menjatuhkan beberapa berkas yang tersusun rapi di atas meja. Semenjak mood Zira suka berubah-ubah dan kondisi tubuhnya kadang mengalami mual, kadang tidak, dia memang banyak mengerjakan pekerjaannya di

