Di Ambang Kematian

2258 Kata

“Sial! Kenapa wanita itu selalu dalam penjagaan Rayyan?” kesal Indah sembari memukul setir mobilnya begitu melihat Zira yang duduk bertiga dengan adiknya dan juga Rayyan di depan sana. Sedari tadi dia menunggu kesempatan untuk melancarkan aksinya tapi melihat pemandangan di depan sana, rasanya dia harus bersabar lagi. Untuk melenyapkan Zira tidak semudah yang dia pikir karena Rayyan tidak pernah meninggalkannya walau sedetik. Panas yang membakar d**a, membuat Indah membuang muka. Cemburu, marah, benci dan ingin melenyapkan Zira berbaur menjadi satu kesatuan. Teringat semua nasib sial yang terjadi dalam hidupnya semenjak kedatangan Zira terutama keadaannya sekarang. Kariernya sudah berakhir dan papanya tidak punya apa-apa lagi. “Arghhh!” Indah mengambil botol minum di dekatnya kemudian m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN