Ada berat hati dalam diri Jonathan setelah tahu bahwa Larisa akan di lamar oleh orang lain karena. Sejujurnya itu merupakan hal yang paling sakit bagi Jonathan. Akan tetapi, dia tidak bisa untuk terus memaksakan diri. Membiarkan Paman Larisa mengambil alih untuk menyetir, karena malam nanti dia akan menyaksikan dengan sendirinya lamaran itu. Demi kedua anak dan juga cintanya terhadap Larisa, ia tidak ingin perempuan itu bahagia dengan orang lain, mengingat bahwa dia juga masih sangat mencintai Larisa. Ia memejamkan matanya, berusaha menenangkan diri. Dia tidak akan pernah ikhlas jika nantinya Larisa memilih orang lain. “Tenangkan diri kamu, Jonathan!” ucap Paman Larisa. Tapi, bagaimana pun juga hatinya dirundung oleh rasa sedih mengingat bahwa perempuan yang dia sayangi sebentar l