Langkah Kiara langsung berhenti seketika saat melihat Daniati, mama dari Arga ada di Bartender, namun masih belum menyadari keberadaannya.
Degh
Kiara mencoba melangkah dengan langkah pelan untuk lanjut masuk ke dalam.
Daniati mendapat kode dari temannya dengan dagunya, menunjuk Kiara yang langsung membuat Dania menoleh kebelakang.
"Mama datang kesini tidak sedang menekan aku untuk memintaku berhenti bekerja kan?" tanya Kiara seraya mendekati Dania.
"Sayang, mama butuh bantuan kamu." Ujar Dania yang langsung turun dari kursi bartender dan ikut mendekati Kiara.
"Bantuan apa, Mah?" tanya Kiara
"Arga ingin pergi keluar negeri. Tinggal menunggu beberapa hari saja pelaksanaan pernikahan kamu dengan dia. Mama yakin, kalau dia sudah pergi ke luar negeri, meski dia bilang hanya sebentar, tepat di acara pernikahan nanti dia tidak akan pulang. Jadi Mama mau kamu halangi dia untuk tidak pergi." Ujar Dania meminta agar Kiara menghentikan niat Arga yang akan pergi.
Kiara yang mendengar ucapan Dania cukup terkejut, karena sebelumnya Kiara juga tidak memiliki pikiran kalau Arga akan pergi ke luar negeri, kalau dilihat dari wanita yang menjadi cinta pertama Arga wanita itu ada di kota yang sama dengan dirinya, yang artinya Kiara tidak berpikir sampai sejauh itu Kalau Arga akan pergi ke luar negeri hanya untuk menemui cinta pertamanya.
"Untuk apa Pak Arga ke luar negeri? "tanya Kiara.
"Mama juga tidak tahu pastinya Apa tujuan dia pergi ke luar negeri, tapi Mama yakin alasan dia tidak jauh-jauh dari Celine. "Jawab Dania, membuat Kiara langsung mendesah kasar karena Arga berhasil membuat dirinya gagal bekerja.
"Jadi apa yang harus kita lakukan, Mah?" tanya Kiara
"Apapun yang kamu lakukan, Mama percaya. Yang jelas Mama tidak ingin Arga ke luar negeri, apalagi hanya untuk menemui wanita itu." Ujar Dania yang menyerahkan urusan Arga pada Kiara.
"Sekarang dimana Pak Arga?" tanya Kiara pada Dania
"Dia bilang mau berangkat dari kantor. Dari kantor dia langsung pergi keluar negeri. Mungkin sekarang masih ada di kantor." Ujar Dania menjawab pertanyaan Kiara.
Kiara pun pergi untuk menuju ke kantor, untuk membereskan Arga.
Dania sendiri langsung pergi karena memang dirinya ke club hanya ingin bertemu dengan Kiara.
Sesampainya Kiara di kantor Arga, Kiara langsung masuk begitu saja tanpa harus meminta izin terlebih dahulu pada resepsionis, karena resepsionis juga sudah mengenal Kiara kalau Kiara tunangan Arga.
"Apa Pak Arga ada di dalam?" tanya Kiara pada seorang wanita yang statusnya sebagai asisten Arga.
"Kebetulan Pak Arga baru saja masuk, Nona. "Jawab Nadia, asisten Arga.
Kiara langsung masuk ke dalam ruangan Arga, setelah Nadia mengatakan kalau Arga baru saja masuk ke dalam ruangannya.
Ceklek
Arga Yang sedang membereskan berkas-berkas penting yang akan ia bawa ke luar negeri langsung menoleh saat mendengar suara pintu terbuka.
"Mau apa ke sini?" tanya Arga dengan nada datarnya, yang kembali melanjutkan pergerakan tangannya untuk membereskan berkas yang menurut Arga penting.
Kiara tidak menjawab pertanyaan Arga. Kiara mendekati Arga, dan sedikit mendorong Arga hingga Arga duduk di kursinya. Kiara duduk di depan Arga, yang artinya Kiara duduk di meja kebanggaan Arga.
"Apa sudah waktunya pulang? "tanya Kiara sambil melihat ke sekelilingnya, mencoba untuk melihat banyaknya dokumen yang tersusun rapi, yang artinya Arga sudah tidak melanjutkan pekerjaannya lagi.
"Buang jauh-jauh drama murahanmu itu. Jangan pikir aku tidak tahu kalau kamu sudah tahu aku akan pergi ke luar negeri. Aku yakin kamu datang kesini hanya ingin mencoba untuk menghalangiku pergi ke luar negeri. "Ujar Arga dengan nada dinginnya, lalu berdiri untuk pergi meninggalkan Kiara. Kiara yang melihat pergerakan Arga yang akan pergi meninggalkan dirinya langsung menahan kedua pundak Arga, hingga Arga kembali duduk di kursinya dan membalas tatapan Kiara.
"Aku tidak menyangka kalau ternyata calon suamiku secerdas ini. "Ujar Kiara Seraya mengelus pundak Arga yang masih terbungkus rapi dengan kemeja Arga.
Arga sendiri hanya diam saja saat Kiara mencoba menyentuh bagian tubuhnya, meski Kiara tidak berniat untuk menggoda Arga.
"Katakan, apa mau kamu?" tanya Arga
"Temani aku bekerja malam ini, setelah itu aku akan membiarkan kamu pergi ke luar negeri. "Ujar Kiara sambil mengelus leher Arga, membuat Arga langsung mendengar kesal karena sentuhan Kiara benar-benar membuat dirinya terhanyut.
Arga menyentuh tangan Kiara yang masih berada di lehernya. Menggenggamnya sebentar, lalu menepisnya dengan kasar, hingga Kiara jatuh ke dalam pelukan Arga tanpa sengaja.
Cukup lama keduanya dalam posisi yang sangat intim itu, hingga suara ketukan pintu berhasil membuat posisi keduanya langsung berubah.
Arga menyuruh orang yang mengetuk pintu itu masuk, dan pintu pun mulai terbuka.
"Ada apa?" tanya Arga pada Nadia, asistennya dengan nada yang terdengar sangat datar.
"Pak, sebentar lagi…
"Tunda. Kamu atur lagi di lain waktu. Saya ada keperluan." Ujar agar cepat sebelum Nadia menyelesaikan kalimatnya.
Arga langsung menarik pergelangan tangannya untuk pergi sesuai dengan keinginan Kiara. Ya, Arga akan menemani Kiara bekerja, karena Arga ingin segera pergi keluar negeri.
Arga membantu Kiara masuk ke dalam mobilnya, dan memilih membawa mobilnya menuju ke club tanpa menggunakan supir.
"Malam ini aku ada jadwal di tempat lain. Antar aku ke alamat ini, dan temani aku disana." Ujar Kiara seraya menyerahkan sebuah alamat pada Arga. Arga pun melajukan mobilnya menuju ke alamat yang tertulis disana, dan tidak berselang lama, Kiara dan Arga turun dari mobil setelah mobil berhenti.
"Kiara, apa-apa ini…