Kedua bola mata Mirza membulat sempurna saat mendapati Gita tengah berada di dalam sebuah mobil bersama dengan pria lain. Mobil itu melaju dengan cepat, melintasi Mirza yang berdiri mematung di depan pintu masuk hotel. Kedua tangannya mengepal dengan kuat. Amarah di dalam tubuhnya seakan menyeruak. Mirza tidak bisa menerima apa yang baru saja dilihatnya.
“Apa? Gue nggak salah lihat, ‘kan?” cicitnya tak percaya.
Napas Mirza seketika memburu. Kedua matanya terasa sangat panas. Sedari tadi ia mencari-cari Gita yang tak kunjung kembali ke dalam ballroom setelah meminta izin ke toilet. Namun yang Mirza temukan adalah Gita berada di dalam sebuah mobil bersama pria lain. Entah siapa pria itu, Mirza sudah bertekad untuk menghajarnya dengan tangannya sendiri.
Mirza membuka langkah menuju basemen
