CHAPTER 67

1923 Kata

Mirza baru saja tiba di kantornya. Ketika pria itu baru saja memposisikan diri di atas kursi kerjanya dan kedua tangannya menyambar satu buah berkas untuk diperiksa. Datang Leon dengan napas tersengal. “Ada apa, Leon?” tanya Mirza heran. Tidak biasanya Leon datang dengan napas yang tersengal dan wajah sangat serius seperti ini. Leon berusaha mengatur irama napasnya yang terdengar berat. “Pak, gawat ...,” ucapnya, masih berusaha mengatur napas. “Ada apa? Apa terjadi sesuatu?” tanya Mirza, dijawab dengan sebuah anggukan kepala oleh Leon, “Kalau begitu, ceritakan ada masalah apa,” pinta Mirza kemudian. Ketika napas Leon sudah tidak terdengar berat. Pria itu lantas membuka langkah dan berhenti tepat di depan meja kerja Mirza. Salah satu tangannya terulur untuk memberikan handphone miliknya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN