85. Antagonist

1424 Kata

Dehan dibuat sedikit gugup saat kini ia melirik ke samping, ia mendapati Prisa yang hanya diam sembari melihat ke luar melalui jendela mobil. Sejak awal Prisa setuju untuk mau diantar Dehan, tidak ada sepatah katapun keluar dari siapapun diantara mereka, suasana berasa sangatlah dingin. "Apa kamu masih marah padaku?" tanya Dehan memberanikan diri bicara terlebih dahulu. Prisa menggeleng tanpa balas menoleh melihat Dehan, "aku nggak pernah marah, kok." "Tapi kamu tidak membalas pesanku ataupun mengangkat telponku." "Karena aku takut kamu yang marah. Aku hanya menghindari pertengkaran." "Kamu hanya membuatku khawatir." "Baiklah, aku minta maaf kalau begitu." Jawaban berupa permintaan maaf dari Prisa membuat Dehan menghela napas, jawaban itu malah membuat hubungan mereka saat ini ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN