63. Limit

2109 Kata

Sore ini sepulang dari shelter, Prisa tidak langsung masuk ke dalam rumah. Ia lebih memilih untuk duduk di kursi teras rumah sambil menghela napas panjang. Mata lelahnya memperhatikan jalanan gang depan rumahnya yang memperlihatkant beberapa anak kecil berlarian. Gadis itu bergerak membuka tas untuk mengambil handphonenya, ia masih berharap kalau akan ada pesan mengenai Dehan walaupun itu mustahil, tapi memang begitulah rutinitas Prisa belakangan ini. Jari kurus Prisa membuka chat antara dirinya dan Dehan. Walaupun menghilang dan sama sekali tidak bisa dihubungi, ia terus rajin mengirimkan pesan. Apapun pesannya, mulai dari menanyakan keadaan atau dengan iseng menceritakan sesuatu. Ya walaupun tidak ada balasan, tapi entah kenapa Prisa selalu mengirimkan pesan pada kontak itu. Tidak be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN