Prisa berjalan lambat keluar dari kantor saat jam kerja sudah selesai. Untuk hari ini entah kenapa ia merasa sangat lelah dan kembali terpikirkan perihal Dehan. Sudah lebih dari satu bulan sejak pria itu benar-benar tidak ada kabar sama sekali. Awalnya memang dirinya bisa berusaha berlagak kalau ia tidak akan terlalu ambil pikiran lagi dan yakin kalau Dehan akan baik-baik saja. Tapi untuk sekarang ia kembali memikirkan keadaan Dehan. "Bahkan satu kantorpun menjadi terasa sangat berbeda sejak Mas Dehan nggak lagi disini," Prisa mengehela napas panjang saat ia sudah berada di luar kantor namun kembali berbalik menatap gedung kantor tempatnya bekerja. Bukan tanpa alasan Prisa bicara seperti ini, sudah seperti rahasia umum kalau saat ini semua karyawan sangat menyayangkan bahwa posisi pres

