“Mbak Stella ketemu orang yang tepat. Saya tahu semua tentang Dira. Informasi apa yang Mbak mau tau tentang Dira?” Rania sudah tidak sabar memberi tahu Stella semua tentang Indira karena dia tidak sabar menerima uang dari perempuan itu. Stella tersenyum lebar. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Memang tidak salah dia menemui Rania. “Ikut saya keluar. Saya akan pura-pura pamit pulang pada Dira dan kamu cari alasan untuk keluar. Temui saya di mobil!” “Baik, Mbak Stella.” Rania pergi menuju kamarnya untuk berganti pakaian. Sementara itu, Stella kembali ke ruang tengah. Perempuan itu berdiri di hadapan Indira. “Ehem! Dira saya mau pulang. Barusan mas Ilham telepon, katanya dia akan pulang malam. Janjian dengan saya dibatalkan.” Indira menatap Stella. “Iya, Nona. Hati-hati di jalaln.” Indir