"Tahu apa kamu tentang 'takdir Tuhan'? Sholatmu saja masih belum genap lima waktu." Lian menunjukkan ekspresi wajah yang mengejek. Hal tersebut tentu saja membuat Vanya geram. "Tahu apa Mas Lian tentang ibadah saya? Itu urusan saya dengan Tuhan, bukan dengan umat-Nya. Memangnya Mas Lian beralih profesi dari Bos Biskuit menjadi pencatat amal ibadah?" Dengan tegas Vanya menghadapi pria yang menyinggung-nyinggung perihal ibadahnya. Padahal, itu adalah urusan masing-masing. Orang lain tidak perlu campur tangan persoalan ini. "Berdebat dengan kamu tidak akan ada habisnya!" "Nah, betul itu! Ya sudah, anterin saya pulang! Daripada berdebat 'kan.." rengek Vanya di akhir kata membuat Lian memutar kedua bola matanya dengan malas. Lian bukannya tidak mau mengantarkan Vanya pulang, hanya saja mal