Mendengar pertanyaan super narsis Lian, Vanya menahan tubuhnya yang seperti mau kejengkang ke belakang. Hadeh.. Orang jika sedang lelah setelah seharian bekerja memang terkadang obrolannya kemana-mana. Tadi berucap hal yang tidak menyambung. Lalu sekarang tiba-tiba bertanya perihal pesona dengan begitu narsisnya! 'Astaghfirullah..' batin Vanya sembari mempersiapkan jawaban terbaik atas pertanyaan Lian barusan. Gìla saja apabila Vanya mengiyakan pertanyaan Lian yang satu itu. Yaa, walaupun sebenarnya memang pesona Lian sulit ditolak. Tetapi Vanya merasa harus memberikan jawaban yang tidak tampak mengagung-agungkan Bintang Kampusnya ini. Supaya dia tidak semakin besar kepala dan seenaknya dalam bersikap. Minimal saling tahu posisilah. "Begini yaa, Mas Lian. Mengenai pertanyaan Mas Lian