Bintang Satu

2337 Kata

Terhitung sudah lima hari ini Vanya tidak bisa menjumpai Danisha saat di kampus. Danisha seperti menghindar darinya. Entah apa yang membuat Danisha melakukan hal itu? Yang jelas, segala pesan-pesan yang Vanya kirimkan kepada Danisha hanya terkirim. Namun tidak terbaca satu pun. "Danisha layar HP-nya rusak kali, ya? Atau keyboardnya yang rusak? Pesan-pesanku cuman terkirim. Enggak dibaca atau dibalas sama sekali!" Vanya menghela napasnya. Ia masih berusaha berpikir positif, seperti sebelum-sebelumnya, Danisha pasti sibuk. Apalagi beberapa bulan lagi Danisha wisuda. Namun, Vanya merasa lelah. Lelah karena seperti diajak bermain kucing-kucingan. Padahal Vanya hanya ingin bertemu dengan Danisha. Pertama, karena rindu mengobrol ke sana-ke mari. Kedua, ekhm..sekaligus menuntaskan rasa penasar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN