Hati yang berbunga-bunga karena cinta, terkadang membuat nalar kurang bekerja. Lian yang biasanya tidak pernah melewatkan sehari pun dalam weekdaynya untuk bekerja, kini meliburkan diri. Pria itu dengan suka rela memilih untuk menemani calon istrinya di ruang rawat inap VVIP ini. Kemesraan yang mereka salurkan melalui berbalas kata, terhenti karena kedatangan seorang perawat yang membawa nampan berisi makan Vanya. Bersamaan dengan itu Danisha dan mamanya tiba dengan tergopoh-gopoh. Danisha mengucap syukur berkali-kali saat ia masih bisa menatap kedua mata Vanya. Walau keadaan Vanya cukup mengenaskan. “Atraksi lo bikin gue sama Mama panik, Van!” kesal Danisha yang kini tangannya telah menggenggam erat tangan kiri Vanya. Sedangkan tangan kanan Vanya..ekhm! “Maaf ya, Pak Lian. Bapak engga