Mentari, Aksi, dan Afeksi

2688 Kata

Subuh yang mencekam. Kediaman tenang Wiryawan didatangi oleh pihak berwajib. Semula tuan dan nyonya besar menyayangkan kedatangan mereka yang tak tahu waktu. Namun ketika Mbok Sih menjerit histeris, barulah mereka sadar bahwa kedatangan orang-orang penting itu untuk melaksanakan tugasnya. Membawa kabar kecelakaan yang menimpa putri tunggal keluarga ini, sontak memicu tawa menggelegar sang tuan dan nyonya besar. Mereka kompak tertawa terbahak karena berita yang sudah pasti palsu ini. “Bagaimana mungkin Anda sekalian membawa kabar bahwa putri saya yang tengah tertidur lelap itu mengalami kecelakaan? Anda sekalian ini..tidak salah alamat rumah ‘kan?” “Iya, Pak Polisi. Putri saya masih tidur. Biasanya akan bangun setengah jam lagi. Itu pun kalau tidak kesiangan.” Mbok Sih kembali ke ruan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN