Tepat setelah Lian dan mobil mewahnya meninggalkan pelataran kediaman Wiryawan. Barulah Vanya masuk ke dalam rumah dengan langkah melompat-lompat kecil kesenangan. Malam ini Vanya bahagia sekali. Rasa-rasanya, sebentar lagi mungkin perjuangannya menemui titik akhir. Semoga berakhir dengan kebahagiaan seperti yang saat ini tengah menyelimutinya. Memasuki kamarnya, Vanya bermaksud untuk bergegas melaksanakan kewajibannya. Sebelum pada akhirnya berlabuh ke pulau mimpi. Baru saja Vanya selesai melipat mukena dan sajadahnya, ponselnya di nakas berbunyi. Menandakan adanya sebuah panggilan suara yang masuk. Vanya sudah ke-GR-an. Menerka-nerka sosok yang menghubunginya adalah Lian. Mungkin saja ‘kan, Lian mengabarkan bahwa telah sampai di rumah? Tetapi sayang, panggilan suara kali ini bukan