Kira-kira, apa yang berhasil membuat Lian tiba-tiba bersikap sweet pada Vanya? Apakah kepala Lian baru saja kepentok stang motor vespanya? Hahh..konyol! Tetapi sukses membuat bibir Vanya tidak berhenti menerbitkan senyum. Seterang cahaya bintang yang bertaburan di langit malam ini, yakinlah..senyum Vanya jauh lebih terang!
Kini ia dan Lian sedang duduk manis di teras rumah. Di sebuah kursi kayu yang memang kerap digunakan oleh mami dan papinya untuk duduk manis sekadar menikmati senja di hari libur. Karena hanya di hari itulah, sang papi akan di rumah seharian. Sehingga sore harinya mereka kerap menghabiskan waktu untuk duduk bersama, berbincang mengenai masa yang telah berlalu, atau bahkan berencana menyambut masa yang akan datang.
Ahh..keharmonisan kedua orang tuanya itulah yang lanta
