Merasa terpojok sampai tak menemui satu pun pintu keluar, Jeffan berniat mengakui semuanya sebagai pria sejati. Namun Vanya sudah lebih dulu bersuara. "Kebetulan kami pernah berjumpa sekali, Mas. Aku enggak sengaja lihat dia sibuk mengerjakan sesuatu di sebuah kafe yang terdapat di dalam pusat perbelanjaan. Kamu tentu masih ingat 'kan, beberapa waktu lalu aku me time?" "Ohh..itu. Yaa baguslah jika kamu sudah bertemu dengan dia secara tidak sengaja. Takdir Allah itu indah ya, Sayang." Lian senang dan langsung merangkul tubuh istrinya tanpa rasa segan padahal di hadapannya berdiri sesosok pria lajang. Biar saja, pengantin baru itu penguasa dunia di mana pun mereka berpijak. HAHAHHA! Vanya eneg ketika suaminya menggolongkan pertemuan pertamanya dengan Jeffan itu sebuah takdir yang indah