Bella menyiapkan dirinya terlebih dahulu sebelum menemui Sadewa. Dia berdiri di bawah bayangan pohon mangga dan menarik napas dalam, lalu menghembuskannya dengan perasaan selega mungkin.
Rasa bahagia justru membuat jantungnya berdebar kencang dan keringat membanjiri telapak tangannya. Ia sudah tidak sabar untuk menangkal kutukan itu dan mengubah hidupnya atau bahkan ia akan memulai babak baru dalam percintaan.
Perasaan bahagia yang Bella rasakan semakin bertambah ketika ia berhasil mengetuk pintu kayu berwarna cokelat tua di depannya. Rumah bergaya joglo ini cukup estetik dan kaya akan makna seninya.
Sembari menunggu seseorang keluar---walaupun dia sangsi ada orang di rumah ini karean suasananya sangat sepi---Bella memperhatikan sekitar. Ada banyak tanaman bunga yang ditata berjejer
