“MBAK CANTIK TUNGGU!” Aku menghentikan langkah yang tergesa saat akan menuju parkiran ketika aku mendengar suara teriakan familiar dari arah belakang. “MBAK CANTIK MAU KEMANA?” Aku menghela napas kesal dan mengabaikan pertanyaan itu dengan melanjutkan langkahku. Jauhi segala sumber masalah. Aku hanya mencoba seperti itu. Arseno hanya akan membuat amarahku semakin membara. “Mbak Cantik kok malah lari, sih!” Aku mendengar suara derap langkah yang sangat cepat. Tidak perlu heran Arseno berlari untuk mengejarku. Tingkahnya memang seperti anak-anak. Dan aku merutuki diriku sendiri dalam hati karena membayangkan Arseno berlari dengan gaya larinya itu. “Mbak Cantik kenapa?” Arseno sudah berada di sampingku dengan napas tersengal-sengal. “Kok kayak marah?” Dia bertanya sambil terus men
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari