"Bella, jangan nangis dong. Riasan lo luntur. Kasihan Mbak MUA-nya. Capek-capek riasin wajah lo dari subuh tadi." "Biarin! Biar pernikahan ini batal sekalian!" "Sudah terlambat untuk membatalkannya, Bella. Kutukan itu juga akan menghantui keluargamu jika pernikahan ini batal." Aku ingin berteriak marah karena ucapan Galih ada benarnya. "Hari ini, pertama kali aku melihat Arseno dan dia ternyata tidak seburuk apa yang kalian berdua ceritakan." Aku dan Gita menatap Galih yang duduk di kursi dekat dengan meja rias penuh tanda tanya. Dan, mengapa Galih selalu punya penilaian yang berbeda pada apapun di antara kami bertiga? "Arseno udah datang?" tanya Gita dengan penasaran karena setahunya Galih belum pernah melihat Arseno. Aku juga penasaran apakah Arseno dan rombongannya sudah d