Tiba di rumah sakit, Sheina bergegas turun dengan tergesa. Bahkan Kenzio saja tak sempat membukakan pintu sebab saat sang sopir membuka kunci mobil, Sheina pun segera membuka pintu di sampingnya. Kenzio sampai terkejut melihat reaksi Sheina. Ia sadar, mungkin karena terlalu antusias, Sheina lantas bertindak impulsif seperti itu. "Hati-hati, Shei! Jangan terlalu terburu-buru!" sergah Kenzio saat Sheina hampir saja ingin berlari. Kenzio pun segera menahan tangannya membuat Sheina seketika berhenti. "Ah, maaf. Aku ... aku sudah tak sabar lagi ingin bertemu Mommy, makanya aku jadi ...." "Aku mengerti. Ayo!" Kenzio menggenggam telapak tangan Sheina dan mengajaknya berjalan bersama. Mata Sheina terlihat berbinar-binar. Terlihat jelas kalau ia benar-benar bahagia. Tiba di depan ruangan yang d