Suara hiruh pikuk di sekeliling mereka, sama sekali tidak membuat Afka mengalihkan tatapannya. Matanya mengunci pandangan Shella, sahabatnya, yang kini tampak rapuh. Menyungingkan senyum lembut, dengan tatapan penuh sayang, Afka berusaha menenangkan gadis itu. "Gue enggak tau mau gimana lagi" ucap Shella sesenggukan. Afka mengangguk mengerti. Tangannya terulur untuk mengelus lengan Shella. "Gue tau perasaan lo bagaimana. Kita hanya korban" ucap Afka menenangkan. "Lo masih punya gue Shel. Gue bakal selalu ada saat lo butuh." Afka kembali membawa Shella kedalam pelukannya, merengkuh gadis itu, menenangkannya, dan sebagai pemberitahuan bahwa ada Afka yang selalu di sampingnya. "Makasih banget ya Ka. Gue enggak tau lagi, bagaimana kalau lo enggak ada" ujar Shella mulai menenang.