Aku membalikkan badan untuk melihat sumber suara tersebut. Itu adalah Michael. Aku tidak terkejut lagi dengan Michael yang suka datang tiba – tiba dan diwaktu yang tidak tepat.
“Kamu ngapain kesini malem – malem?” tanyaku kepada Michael.
“Aku mau jujur sama kamu, aku beneran sayang sama kamu. Tinggalin Chris, sama aku aja.” Pinta Michael sembari memegang tanganku.
Ketika aku ingin menarik tanganku, Michael menarik tanganku hingga aku tidak bisa melepas genggamannya.
“Dengerin aku, aku mau kamu jadi kekasihku.” Tambah Michael.
“Gak bisa, maaf. Aku sayang Chris dan gak mau kecewain dia.” Tolakku.
“Oke kalau gitu, tapi aku minta satu hal dari kamu.”
“Apa itu?” Aku penasaran.
“Ikut aku jalan – jalan.” Ajak Michael.
“Sekali ini aja. Abis itu aku janji gak bakal ganggu kamu lagi.” Lanjutnya.
“Oke.” Aku mengangguk.
Aku masuk ke mobilnya. Aku hanya diam, berusaha untuk tidak membicarakan apapun. Michael terlihat senang, ia memperhatikan aku sesekali sambil tersenyum. Senyumannya menghipnotisku. Aku berusaha untuk tidak jatuh hati dengan Michael, tapi entah kenapa aku tidak bisa melawan perasaan dihatiku.
“kita mau kemana?” Tanyaku.
“Ketempat yang sangat spesial buat aku.” Jawab Michael.
“Spesial? Tempat apa tu?”
“Kamu tunggu aja. Ni bentar lagi sampai.” Beberapa saat kemudian Michael memarkirkan mobilnya di Basement suatu gedung. Aku tidak mengenali gedung ini. Gedung tinggi yang memiliki sekitar 15 lantai dengan design modern serta basement yang sangat luas. Hanya beberapa mobil saja yang mengisi basement ini, mungkin karena waktu sudah hampir tengah malam.
Kami memasuki lift yang ada di basement. Michael menekan tombol lantai paling atas yaitu 16. Didalam lift Michael menjelaskan tentang gedung ini. Ia mengatakan bahwa gedung ini sangat spesial baginya karena dilantai 14 ada kantor pertama yang ia punya dulu.
Sesampainya dilantai atas aku dan Michael menaiki satu tangga menuju rooftop. Pemandangan malam hari dari atas sini adalah hal paling indah menurutku. Banyak bintang dilangit yang memperindah malam ini. Michael merangkul bahuku dan kami berdua duduk disebuah kursi.
“Kalau aku gak bisa milikin kamu sekarang, gak apa – apa. Tapi kita bisa kan jadi temen?” Tanya Michael.
“Bisa kok.” Aku hanya tersenyum seraya menikmati suasana malam.
“Aku sering kesini kalau lagi stress. Tempat ini sunyi. Gak ada banyak orang yang kesini.” Jelas Michael.
“Kayaknya tempat ini bakal jadi salah satu favoritku.” Kataku.
“Baguslah.” Ucap Chris singkat.
Tiba – tiba hpku berbunyi menandakan pesan baru saja masuk. Chris mengirimkan aku pesan w******p. Aku mengcheck pesan tersebut dan aku sangat syok melihatnya. Chris mengirimkan sebuah foto dirinya bersama Kiara. Difoto tersebut telihat Chris yang tengah tertidur bertelanjang d**a dan Kiara yang sedang mencium pipi Chris.
Chris tidak membalas pesanku lagi. Dadaku sesak membaca pesan tersebut. Kenapa ia harus mengakhiri hubungan yang baru saja berjalan beberapa minggu. Apa dia cemburu dengan Michael? entahlah.
“Ada apa?” Tanya Michael dengan raut wajah kebingungan.
"Ini."Aku memperlihatkan foto yang dikirim oleh Chris.
“Apaan ni? Dia sama Kiara sekarang?” Michael terkejut.
“Gak tau deh.”
“Ayo pulang.” Ajakku.
“Oke.” Michael mensetujui ajakkanku.
Setibanya dirumah aku masuk kedalam kamar dan hanya menghabiskan malam memandangi fotoku dan Chris. Walaupun hubungan kami hanya berjalan sebentar saja, tetapi aku sudah merasakan jatuh hati yang cukup dalam. Dibalik aku yang masih menyukai Michael, tapi aku tau hatiku hanya bisa dimiliki oleh Chris.
Paginya aku tidak kekampus lagi. Hari ini aku berencana untuk menemani ibuku berbelanja. Sembari menunggu hari wisudaku, aku menghabiskan waktu dirumah. Tanpa Chris yang bisa menemani kekosongan hatiku.
“Gimana hubungan kamu dengan Chris?” Tanya ibuku seraya mendorong trolli belanjaan.
“Gak tau mom.” Jawabku singkat.
“Kenapa gak tau?"
“Iya. Udahlah mom, aku gak mau bahas itu.” Aku berjalan meninggalkan ibuku.
Aku mengalihkan pikiranku dengan melihat – lihat sereal. Sampai akhirnya aku melihat seorang laki – laki yang memiliki postur badan mirip Chris dengan seorang wanita. Aku berjalan mendekati mereka, tak kusangka itu adalah Chris dan Kiara. Mereka tengah asik belanja makanan.
“Chris?”
“Michelle? Kok kamu disini?” Tanya Chris terkejut.
“Aku mau belanja. Kok kamu bisa sama Kiara sekarang?”
“Aku bisa jelasin ini.” Chris mencoba untuk memegang tanganku tapi aku segera menolaknya.
“Udah, gak usah. Aku gak peduli lagi sama kamu.”
“Apa? Tap-“
Tanpa berlama – lama aku meninggalkan Chris. Aku tidak tahan melihat mereka berdua yang berduaan dibalik kesedihanku. Mulai hari ini aku harus melupakan Chris. Aku tidak boleh memikirkan dia lagi, dia sudah terlihat bahagia denganku, malahan dia sudah bisa jalan dengan mantan kekasihnya.
Aku berpura – pura untuk tidak bersedih didepan ibuku. Aku tidak mau dia menanyakan lebih detail tentang masalahku. Aku malas menjawabnya. Sehabis aku dan ibuku berbelanja kami langsung menaruh semua barang belanjaan ke parkiran mobil. Terlihat Chris dan Kiara yang tengah berjalan berdua menuju parkiran mobil. Chris melihatku dari kejauhan. Terlihat dari sorot matanya bahwa dia ingin membicarakan lebih jauh tentang hubungan kami.
“Kamu kenapa?” Tanya ibuku khawatir.
“Enggak apa – apa kok mom.” Jawabku sambil mengalihkan pandanganku dari Chris. untung saja ibuku tidak melihat Chris.
“Gimana kalau kita makan dulu direstoran favorit mama?” Ajak ibu.
“Hmm. Gimana ya mom. Aku lagi gak mood untuk makan diluar.” Jawabku.
“Yaudah. Next time deh.”
Sehabis aku berbelanja dengan ibuku, kami pulang kerumah lalu memasak makanan untuk hari ini. Selama kami memasak ibu hanya membicarakan tentang kenalannya yang merupakan om dari Chris. ibu menceritakan betapa kerennya kenalannya tersebut dan bagaimana cara Chris merintis usahanya. Ibu juga berusaha untuk aku agar balikkan dengan Chris.
“Kamu harus bicara baik – baik dengan Chris, mom yakin itu semua cuma salah paham aja.” Bujuk ibuku.
“Gak taulah mom. Please, gak usah ngomongin ini mom.” Aku berjalan pergi menuju kamar untuk menenangkan diriku.
Hari demi haripun berlalu tanpa Chris disisiku. Aku sedang baik – baik saja. Michael beberapa kali menghubungiku tapi aku hanya meresponnya beberapa kali. Sedangkan teman – temanku sering menghubungiku melalu video call.
Michael mengirimkan pesan buatku.
“Gimana kamu dateng kan keacara launching malam ini? udah ketunda sebulan loh.” Kata Michael.
“Iya pasti dateng.” Balasku.
“Dandan yang cantik.”
“Siap.”
Malamnya
Aku datang sendirian, karena Harumi dan Chloe tidak bisa ikut keacara launching malam ini karena ada urusan mendadak. Aku memakai dress formal berwarna merah selutut. Aku mencari – cari keberadaan Michael ditengah keramaian. Lalu seseorang mencolekku dari belakang. Setelah aku menoleh ternyata orang tersebut adalah Michael.
“Hai.” Sapa Michael.
“Michael.” Aku terpesona dengan ketampanannya malam ini. Jas berwarna coklat yang ia pakai malam ini sangat membangkitkan rasa penasaranku akan apa yang ada dibalik pakaian yang ia pakai itu.
“Kamu cantik banget malam ini.” Puji Michael. Kemudian ia memegang bahuku.
“Makasih. Kamu juga ganteng banget.” Aku menunduk malu.
“Haha. Kamu bisa aja. Yaudah kita kesana yuk.” Michael menunjuk kearah meja bulat yang kosong.
Aku duduk disamping Michael. Ia memberiku segelas wine yang sangat nikmat. Perpaduan antara laki – laki tampan dan wine yang lezat sangat menaikkan moodku.
“Jadi gimana? Kamu suka gak dengan mobilnya?” Tanya Michael.
“Iya, aku suka banget. Modelnya aku suka.” Jawabku.
Sebenarnya aku tidak memperhatikan mobil tersebut karena semua pikiranku teralihkan dengan kekharismatikkan Michael. Aku tidak peduli dengan mobil ataupun orang lain. Malam ini aku sangat ingin menikmati Michael.
“Gimana kalau kita abis ini ke apartmentku?” Ajak Michael.
“Apartment kamu? ngapain?” Aku terkejut dengan ajakan Michael.
“Iya, jangan mikir yang negative. Ada party diapartmentku, aku mau kamu dateng.” Jelas Michael.
“Ohh, oke. Boleh deh.” Kukira hanya ada aku berdua saja dengannya. Pikiranku salah besar.
Seorang laki – laki datang menghampiri Michael. Laki – laki itu tampaknya orang kaya. Bisa dinilai dari pakaiannya hingga jam tangan yang ia pakai. Aku perkirakan dia seumuran dengan Michael.
“Michael. Udah lama gak ketemu nih kita.” Kata laki – laki itu.
“Hei Tom. Apa kabar ?” Mereka bersalaman kemudian berpelukan.
“Baik. Lu apa kabar?”
“Baik aja.” Jawab Michael.
“Wah, akhirnya lu punya pacar juga ya. Cantik banget lagi.” Tom memperhatikanku dari ujung kaki hingga kepalaku.
“Kenalin ini Michelle.”
“Hai Michelle.” Sapa Tom.
“Hai Tom.”Aku tersenyum.
“Okedeh langgeng ya kalian.” Kata Tom kemudian ia pergi meninggalkan kami.
Aku langsung menatap Michael untuk meminta jawaban atas pembicaraan tadi. Ia tidak mengelak saat Tom mengatakan bahwa kami berpacaran.
“Kok kamu diem aja pas Tom bilang aku adalah pacar kamu?” Tanyaku penasaran.
“Mana mau aku ngelak, kamu itu cantik banget kayak bidadari. Semua orang pasti mau jadi pacar kamu. termasuk aku.” Jelas Michael.
“Ohh. Hehe.” Aku tidak tau harus mengatakan apa untuk menjawab penjelasan Michael barusan. Aku hanya tersenyum kepadanya.
Secara tiba – tiba aku teringat tentang Kiara dan Chris. Aku ingin tau apakah Michael masih berhubungan dengan wanita itu hingga sekarang atau tidak.
“Kamu masih berhubungan sama Kiara?” Tanyaku.
“Enggak sih. Tapi Kiara kadang suka minta uang keayahku.” Jawab Michael.
“Ha? Ngapain dia minta uang keayah kamu?” Aku kebingungan dan menyambungkan jawaban Michael dengan malam dimana Kiara datang kerumah Chris.
“Gimana ya jawabnya. Dia berhubungan dengan ayahku.”