Masa lalu Chris

1628 Kata
“Hmm. Tau gak kalau lu adalah orang paling bermuka dua yang pernah gue temui.” Ucap Michael. “Gak usah banyak bacot lu.” Balas Chris. “Inget gak lu dulu nidurin Kiara waktu dia masih pacaran sama gue?” Tanya Michael dengan penuh tuduhan. Chris kemudian melihatku. Aku tercengang dengan perkataan yang keluar dari mulut Michael. Apakah itu benar? Atau hanya sekedar tuduhan. Aku meragukan tuduhan Michael terhadap Chris karena selama aku mengenal Chris, ia adalah orang yang baik dan menghormati perempuan. Mungkin Chris mempunyai masa lalu yang buruk tapi aku yakin dia sudah berubah dan tidak mungkin melakukan hal semacam itu lagi. “Apa itu bener Chris?” Tanyaku. Chris tidak menjawab pertanyaanku. Ia terdiam. “Kok diem? Jawab dong.”Desakku. “Itu cuma kesalahan dimasa lalu aja. Lagian bukan gitu cerita aslinya.” Jawab Chris dengan terpaksa. “Kamu gak bilang keaku soal itu.” Ucapku. “Ngapain aku ngungkit masa lalu. Gak penting juga. Lagian itu cuma salah paham aja.” Jelas Chris. Chris benar. Itu cuma masa lalu aja. Tapi kenapa dadaku sesak ketika mendengar itu. Tidak seharusnya aku marah atau kesal dengan Chris. Lagipula, selama aku menjalankan hubungan dengannya beberapa hari ini ia tidak pernah membuat kesalahan. Aku harus ikhlas menerima masalalunya apapun itu. “Bukan itu doang, lu udah merebut Kiara dari gue. Disaat gue lagi jatuh, lu bukannya support gue sebagai sahabat malah lu nidurin dia.” Murka Michael. “Itu salah paham. Lu ngerti gak sih bahasa manusia?” “Harus berapa ribu kali gue ngomong. Kenapa sih lu ngomongin masa lalu terus.” Lanjut Chris. “Gak usah banyak ngelak deh lu. Gue tau semuanya. Dan sampe kapanpun gue bakalan tetep inget semua kesalahan yang lu lakuin.” Michael kemudian menyuruh security-nya untuk mengusir kami berdua. Aku dan Chris pergi dari kantor Michael. Kami berdua memilih untuk menenangkan diri di taman. Chris duduk disampingku sembari meminum kopi hangat. Aku hanya diam, menikmati udara sejuk dan pemandangan pohon – pohon yang asri. “Sebenarnya aku memang pacaran dengan Kiara dulu. Mungkin yang dibilang Michael bener. Aku udah ngerebut pacarnya dan menghancurkan persahabatan kami. Aku akui aku salah, tapi Michael yang mulai permasalahan ini duluan, bukan aku.” Jelas Chris. “Kamu gak perlu jelasin semuanya.” Kataku. “Enggak, kamu harus tau biar kamu gak salah paham sama aku.” Chris memelukku. Aku menyandarkan kepalaku dibahunya. “Waktu itu Michael udah manfaatin aku. Dia menjatuhkan perusahaan aku, untung aja aku bisa ngatasinnya kalau enggak, mungkin aku gak kayak sekarang.” Kata Michael. ia terlihat sedih. “Terus kenapasih Michael terus ngungkit – ngungkit permasalahan kalian?” Tanyaku penasaran. “Aku gak tau. Mungkin dia masih belum bisa maafin aku.” Jawab Chris. “Sebaiknya kalian menyelesaikan permasalahan itu dengan baik – baik.” Saranku. “Iya, aku coba untuk jelasin kedia lagi nanti.” “Gimana kalau habis kamu ujian, kita liburan berdua?” Ajak Chris. “Wah, kemana?” “Hmm. Kamu maunya kemana sayang?” Chris mengelus kepalaku. “Gimana kalau kita ke Maldives?” “Iya, aku setuju. Aku udah lama banget gak kesana nih.” “Yey. Liburan berdua bareng kamu.” Aku mencium pipi Chris dan memeluknya. Hari Ujian Waktupun berjalan dengan sangat cepat. Tidak terasa hari ini aku akan menjalani ujian skripsi. Inilah tahap akhir dari kehidupan perkulian yang sangat memusingkan. Beberapa hari aku lewati untuk belajar. Chris sangat membantuku untuk mempersiapkan ujian agar semua berjalan dengan lancar. Mulai dari menemaniku saat belajar hingga mau jadi tumbal disaat aku sedang pusing. Chris hadir untuk menyaksikan aku ujian. Ia setia menunggu didepan ruangan ujian bersama kedua temanku. Rasa cemas yang aku alami sedikit berkurang karena melihat wajah orang yang aku sayangi yaitu Chris. Ia memberiku pelukan dan ciuman untuk memberiku semangat. “Semangat Michelle. Kamu pasti bisa.” Chris memberi senyuman termanisnya kepadaku. “Iya kamu pasti bisa. Kami yakin.” Kata Chloe dan Harumi. “Thanks guys.” Aku memasuki ruangan dan menjalankan ujian. Rasa tegang mulai menghampiriku ketika aku memasuki ruangan. 4 orang dosen sudah menungguku dan siap melontarkan berbagai pertanyaan rumit kepadaku. Aku duduk didepan mereka dan mulai mempresentasikan hasil penelitianku. Ujian berjalan lancar. Aku bisa menjawab berbagai pertanyaan – pertanyaan yang mereka berikan. Walaupun ada beberapa pertanyaan yang aku tidak ketahui jawabannya namun aku tetap fokus dan tidak membiarkan hal itu merusak ujianku. Ketika aku keluar dari ruangan, Chris dan teman – teman duduk dibangku depan ruanganku. Mereka terlihat asik ngobrol bersama Chris. Aku menghampiri mereka dan memberitahu bahwa aku lulus sidang skripsi. Mereka tampak senang sekali. Chris memberikan aku bunga mawar merah dan kue yang bertuliskan ‘Congratulations’. Sedangkan teman – temanku memberikan aku donat coklat kesukaanku. “Selamat atas lulus sidangnya Michelle.” Ucap Chris “Makasih Chris.” Aku mencium Chris dan memeluknya sangat erat. “Selamat ya Michelle, akhirnya kamu lulus.”Ucap seorang pria. Aku membalikkan badan untuk melihat sumber suara tersebut. Itu adalah Michael yang sedang membawa bunga lily ditangannya. “Michael?” Aku terkejut. “Ngapain kamu disini?” Tambahku. “Aku mau ngucapin kamulah. Aku tau kamu pasti lancar ujiannya. “Gak perlu lah.” Kata Chris. “Haha, gue gak ngomong sama lu.” Jawab Michael. “Udah jangan berantem. Makasih ya udah ngasih bunga.” “Iya Michelle. Apasih yang enggak buat kamu.” Kata Michael. “Udah yok. Mending kita rayain berdua atas kelulusan kamu.” Ajak Chris. “Iya, aku mengangguk.” Kemudian aku menerima bunga pemberian Michael. Aku merasakan Chris yang tiba – tiba menjadi dingin. Aku bingung harus bersikap bagaimana. Tidak mungkin aku menolak dan mengabaikan Michael. Meskipun Michael punya masalah dengan Chris tetapi Michael mempunyai niat baik denganku. Michael memegang lenganku seolah – olah aku tidak diperbolehkannya pergi. Jalanku terhenti dan aku membalikkan badan. “Gimana kalau kita rayain sama – sama kelulusan kamu. Kan ada Chloe dan Harumi disini, masa kamu mau sama Chris doang sedangkan temen – temen kamu disini dicuekin.” Kata Chris. Aku tidak bisa mengelak. Yang dikatakan oleh Michael ada benarnya. Seharusnya aku merayakan hari bahagiaku bukan hanya dengan Chris saja tetapi juga dengan Chloe, Harumi dan Michael. Bagaimanapun juga Michael sudah baik denganku selama ini. “Iya boleh juga.” Aku menerima saran dari Michael. Chris tampak tidak senang dengan keputusanku tetapi dia hanya diam dan mengikuti keputusanku. Kami ber-5 memutuskan untuk pergi karaoke bersama sesuai saran dari Chloe. Aku bersama Chris , Harumi, dan juga Chloe pergi dengan Mobil Chris sedangkan Michael dengan mobilnya sendiri. Sepanjang perjalanan aku dan Chris hanya diam. Aku tidak mau membicarakan tentang hubungan kami didepan kedua temanku. Aku juga tidak ingin Chris merasa tidak nyaman karena aku yang membicarakan hal pribadi didepan orang yang ia tidak kenal dekat. Aku menatap Chris sebentar, dan ia sama sekali tidak memperdulikanku. Ia hanya fokus menyetir mobil. Aku tau dia sedang kesal padaku, biasanya dia selalu memegang tanganku ketika kami berada dimobil. Sekarang jangankan memegang tangan, melihat wajahku saja dia tidak mau. Sesampainya kami di tempat karaoke, kami langsung masuk ke room yang sudah dipesan oleh Michael. Sepertinya dia sangat mempersiapkan perayaan kelulusanku. Aku masih tidak tau tentang rencana Chris untukku hari ini. Aku takut jika aku membuat keputusan yang salah dan berakhir mengecewakannya. Aku menarik tangan Chris dan menjauh dari teman – temanku untuk membicarakan hal ini dengannya berdua. “Kamu kok diem aja sih?” Tanyaku. “Kenapasih kamu harus ngerusak hari ini dengan karaoke bareng sama Michael. Kamu kan tau permasalahannya apa, malah mau aja nerima saran dari dia tanpa ngomong sama aku dulu.” Jawab Chris kesal. “Iya aku tau. Tapi kan Michael itu sudah cukup baik sama aku. Dia juga lumayan membantu urusan kuliahku. Ini kan acara aku, bukan acara kamu.” Jawabku. “Ohh, kamu gak nganggep aku ada ya? Aku ini pacar kamu loh. Gila kamu.” Chris pergi dan meninggalkan aku. “Loh, mau kemana?” “Pergi dari sini.” Jawab Chris. Ketika aku hendak menyusul Chris, Michael menahanku. “Biarin aja dia pergi, emang orang pengecut itu cuma bisa kabur dari masalah.” Kata Michael seraya merangkul bahuku. Aku melepas rangkulannya. “Please, jangan ikut campur.urusan pribadi aku.” “Ayolah, Let’s have some fun.” Kata Michael seraya menarik tanganku. Aku hanya pasrah dan terpaksa mengikuti kemauannya. Entah kenapa diriku tidak bisa menolak ajakan Michael. Aneh rasanya ketika aku melihat Michael, padahal aku mencintai pacarku Chris, tetapi ada sesuatu dihatiku yang tidak bisa aku jelaskan. Waktupun berjalan cukup cepat. Hanya Chloe dan Harumi yang bernyanyi sedangkan Michael sibuk mengajakku bicara. Mulai tentang ujianku sampai tentang bagaimana bisa aku pacaran dengan Chris. Awalnya aku tidak nyaman tetapi Michael bisa meredakan emosiku entah apa cara yang ia gunakan. Tiba – tiba Chris membuka pintu dan melihat aku sedang tertawa bersama Michael. Bukannya marah, ia tersenyum. “Sorry guys, tadi gue ada urusan mendadak.”Chris duduk disampingku. Sekarang aku berada diantara dua laki – laki yang bermusuhan. “Maaf ya sayang tadi aku ada urusan mendadak.” Chris mencium pipiku. Aku terkejut, kenapa ia tiba – tiba baik. “Aku yang minta maaf.”Kataku. “Udah ah gak usah dibahas.” Chris mengambil mic dan menyanyikan lagu romantis yang sering ia dengar yaitu salah satu lagu dari The Script berjudul never seen anything. Ia menatapku sangat dalam ketika ia menyanyi. Chris menggenggam tanganku dan mengisyaratkan agar aku berdiri bersamanya dan bernyanyi. Kami bernyanyi berdua dan merasakan momen romantis yang belum aku rasakan sebelumnya. Setelah malam berakhir, kami pulang kerumah masing – masing. Aku diantarkan Chris kerumah. Malam ini aku tidak menginap dirumahnya. “See you tomorrow sayang.” “Bye Michelle cantik.” Tambah Chris. “Bye ganteng.” Aku mencium bibir Chris lalu aku menunggunya sampai ia pergi. Ketika aku berjalan memasuki rumah, terdengar suara seorang pria yang memanggil namaku. “Michelle.”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN