Kukendarai mobilku menuju rumah orang tua Chris yang berlokasi cukup jauh dari café yang baru saja aku singgahi. Perasaanku tidak enak dan entah kenapa aku sangat ingin bertemu dengan Chris. Aku ingin tau apa yang akan ia bicarakan kepadaku. Pemandangan perkotaan sudah berubah menjadi bukit setelah menempuh hampir setengah jam perjalanan. Sampai akhirnya aku sampai di rumah orang tua Chris. Dengan berat hati aku melangkahkan kakiku dan menghampiri Chris yang sedang menyandar di batang pohon yang rindang. “Kenapa kamu memintaku untuk datang kemari?” tanyaku kepada Chris. Chris menatapku dengan serius, “aku ingin membicarakan sesuatu.” “Apa yang ingin kamu bicarakan?” Chris mendekatiku, kemudian ia memegang tanganku, “aku tau sekarang kamu sudah bertunangan, tetapi aku masih sangat

