Aku berjalan menembus gelapnya jalan raya. Aku baru saja mengantar Ravi yang akan syuting pada malam hari, namun entah kenapa jalanan ke arah rumah lebih sepi dan gelap dari pada biasanya. Sialnya mobil yang aku kendarai terhenti di tengah jalan tanpa alasan yang jelas. Dengan paniknya aku mencoba untuk menyalakan mobil berkali – kali, namun percobaan itu semua berakhir gagal. Seorang laki – laki berjalan ke arah mobilku, postur badan laki – laki itu tampak tidak asing bagiku. Ia tampak seperti mantan pacarku yang posesif dulu bernama Stefan. Ketika laki – laki itu semakin dekat, dapat aku pastikan jika pria itu adalah Stefan. Stefan memukul jendela dan dia mendekatiku. Dia 2cm berada didepan jendela mobilku. Wajahnya penuh amarah dan seketika aku tidak menyangka mengapa aku bisa men