New Chapter

1032 Kata
Aku terbangun dalam sebuah ruangan bercat putih, aku melihat ke sekeliling ruangan, tidak ada siapapun di sini. ‘Apakah aku sudah mati?’ batinku. Aku mencoba untuk bangun dari tempat tidur tetapi aku gagal karena perutku yang begitu sakit. Aku merasakan keram yang cukup hebat di perut area bawah, “Aw,” kataku. Pintu kamar terbuka, Michael masuk ke dalam ruangan. Ia tersenyum kepadaku, “akhirnya kamu bangun juga.” Penglihatanku kabur, aku tidak bisa melihat Michael dengan jelas. Aku memegang kepalaku, “kepalaku sakit banget,” keluhku. Lalu aku mencoba untuk duduk. Kemudian Michael duduk di pinggir tempat tidur, “jangan gerak – gerak dulu, kamu butuh istirahat.” “Apa yang terjadi? Kok aku bisa di sini?” tanyaku kepada Michael. Michael mengelus kepalaku, “kamu tadi pingsan di hotel,” jawabnya. “Terus gimana dengan kandunganku?” Michael menghela nafas dengan berat, “baik – baik aja kok.” Aku mengernyitkan dahi, “tapi kok kamu kelihatan sedih gitu sih?” Michael menggelengkan kepalanya, “gak apa – apa kok. Tapi aku ngerasa bersalah aja. Karena aku yang gak bisa nahan emosi kamu jadi pingsan sampai pendarahan. Kalau sampai kamu keguguran pasti aku benci sama diri aku sendiri,” jelasnya. “Yang paling penting kan sekarang aku gak apa – apa, dan bayi kita masih baik – baik aja. Aku juga di sini yang salah, aku minta maaf ya,” ucapku dengan nada lesu. Michael tersenyum, “iya gak apa – apa kok.” “Ngomong – ngomong Chris ada di mana?” tanyaku. Michael melihat ke luar kamar melalui jendela kaca besar, lalu ia menunjuk ke arah luar kamar, “ada kok, itu dia duduk di situ.” “Kamu mau aku panggilin dia?” tanya Michael kepadaku. “Gak usah,” jawabku singkat. Michael mendaratkan ciuman di keningku, “aku akan coba untuk gak emosian lagi, it’s hard. Tapi aku yakin aku bisa.” “It’s okay kok, di sini kan aku juga yang salah. Wajar kalau kamu emosi,” balasku. Aku menunduk dan memainkan jariku untuk menghilangkan rasa bosan. Michael mengambilkan aku segelas air putih, “kamu minum dulu nih.” Aku mengangkat kepalaku sedikit dan meminum segelas air putih yang digenggam oleh Michael. Lalu aku memberikannya senyuman hangat. “Mulai sekarang aku gak akan maksa kamu atau mendesak kamu lagi untuk memilih. Kisah cinta kita itu rumit, aku tau kalau kamu masih bingung untuk menjawab pertanyaan aku. Biar waktu yang akan menjawab semua ini,” jelas Michael. Michael menunduk seraya mengusap air matanya. Melihat ia yang begitu terluka karena aku membuat aku tambah sakit hati. Seharusnya aku tidak egois seperti ini. Dari awal semua permasalahan ini adalah perbuatanku sendiri. “Kalau kamu benci sama aku, gak apa – apa kok. Aku maklum kalau kamu benci sama aku. Jangankan kamu, aku sendiri benci dengan diriku sendiri,” ujarku. Michael menyentuh pipiku, “aku gak akan pernah benci sama kamu Michelle, gak akan pernah. you’re my princess in my heart forever.” “Thank you so much, tapi karena aku kamu terluka. Karena aku kamu sedih, dan aku benci sama diriku sendiri karena udah jadi manusia paling egois,” kataku. “Kamu bisa stop gak untuk benci sama diri kamu sendiri? Kita semua manusia pernah buat salah. Gak ada manusia yang sempurna di dunia ini, termasuk kita,” balas Michael. Aku menatap matanya sejenak, lalu menyentuh bibirnya menggunakan ibu jariku, “kamu terlalu baik buat aku.” “No, aku gak sempurna. Aku pernah buat kesalahan, kesalahan besar,” ucap Michael. Aku memejamkan mataku, “aku kira aku udah gak ada di dunia ini, aku kira aku gak bakalan ketemu lagi sama kamu dan Chris.” “Aku gak akan biarin kamu untuk pergi dari dunia ini, gimana pun caranya,” kata Michael. “Michael, kenapa kamu bisa jatuh cinta sama aku?” tanyaku. Michael menghela nafas, ia menatap ke atap kamar, “cinta itu misterius, kita gak perlu alasan untuk mencintai seseorang. Aku gak tau kenapa aku bisa jatuh ke dalam hati kamu,” jawab Michael. “Aku minta maaf ya udah buat kamu jadi kayak gini, aku merasa bersalah banget. Sekarang aku gak tau harus gimana,” kataku, lalu aku memalingkan wajahku dari Michael. Aku tidak sanggup melihat wajahnya yang terluka karena aku. Michael mengusap wajahku dengan ibu jarinya, “sudah ya, jangan pikirin masalah itu lagi. Yang paling penting sekarang adalah kesehatan kamu dan calon bayi kita.” Aku mengangguk, “iya, kamu benar.” Michael mengelus perutku dengan penuh kasih sayang, “sekarang bayi ini adalah yang paling penting. Permasalahan kita harus disingkarkan dulu untuk sementara waktu.” “Aku setuju,” balasku singkat. Kemudian aku ikut memegang perutku dan tersenyum kepada Michael, “aku gak sabar untuk ketemu dengan bayi hebat ini.” “Aku juga,” kata Michael seraya mengelus perutku. Obrolanku bersama Michael berhenti ketika Chris membuka pintu kamar, ia memberiku senyuman hangat, “kamu udah bangun Michelle,” ucapnya. Lalu ia menutup pintu dan duduk di samping Michael. “Udah,” balasku singkat. Aku menatap Chris dan memegang tangannya, “aku minta maaf ya udah buat kamu kecewa, gak seharusnya aku egois.” “Kamu gak perlu minta maaf, justru aku harus berterima kasih dengan kamu. Karena kamu aku dan Michael berhubungan baik,” jawab Chris. “Dibalik semua masalah ini kita harus melihat sisi baiknya. aku gak membenarkan kamu, tapi lebih baik kita memikirkan kehamilan kamu dulu ya,” lanjut Chris. “Iya,” jawabku singkat. Beberapa menit setelah obrolan kami, suasana menjadi hening kembali. Michael memegang tanganku sambil melamun, sedangkan Chris tertidur dengan kepala menyandar di pinggir ranjangku. “Michael,” panggilku. Michael langung menatapku ketika aku memanggil namanya, “iya, kenapa?” “Aku bosan di rumah sakit, kita bisa gak jalan – jalan keluar?” tanyaku kepada Michael. Michael menghela nafas, “gak bisa dong Michelle, kamu kan lagi sakit.” Aku langsung memasang wajah cemberut ketika mendengar jawaban dari Michael, “ayolah kita pergi sebentar aja,” Michael menggoyangkan bahu Chris, “bangun dulu,” ucap Michael. Chris mengangkat kepalanya, “ada apa?” “Michelle ngajak jalan keluar, gimana?” tanya Michael kepada Chris. Chris memangku wajahnya dengan tangannya, “boleh, kemana?”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN