Akhirnya aku di pertemukan oleh momen dimana aku harus menjauh dari Ravi di acara reuninya. Ravi yang sedang bersenang – senang dengan teman laki – lakinya, sedangkan aku harus hangout bersama Hanna dan yang lainnya. Hanna duduk tepat di sampingku, ia memandang ke arah Ravi seraya tersenyum. Hal itu membuat api cemburu yang awalnya padam menjadi menyeruak kembali. Emosi membawaku membayangkan aku sedang meninju wajahnya. “Michelle, bagaimana ceritanya kamu bisa mencintai Ravi?” Tanya Hanna. “Hmm, cinta terjadi begitu saja dan cepat. Jadi aku tidak bisa menjawab pertanyaanmu sesuai dengan yang kau harapkan,” jawabku. Hanna mendekat kepadaku, “dulu aku dan Ravi sangat dekat. Kami melakukan setiap aktifitas bersama, termasuk sewaktu kami masih di sekolah menengah atas. Ravi sudah puny