“Aku nyari kamu Michael,” jawabku.
Lalu Michael membantuku menggendongku ke kamar dan membaringkanku di tempat tidur.
“Biar kamu gak kemana – mana, aku akan di sini sampai kamu tertidur pulas,” kata Michael. Kemudian ia membelai rambutku dengan halus.
Sentuhan yang diberikan Michael untukku membuat hatiku bergetar. Entah kebodohan apa yang baru saja aku rasakan, tetapi rasa yang dulu pernah ada kembali hadir.
“Michael, kepalaku sakit banget,” keluhku sambil memegang kepalaku.
“Sabar Michelle, sebentar lagi dokter akan datang,” ucap Michael menenangkanku.
“Apa aku boleh minta kamu untuk berbaring di sampingku?” tanyaku kepada Michael.
Michael menganggukkan kepalanya sebagai tanda persetujuan atas permintaanku. Ia berbaring di sampingku, lalu ia memelukku.
Tidak lama kemudian b
