Diantara dua pilihan

1796 Kata
Bar dipenuhi dengan pasangan – pasangan yang sedang dimabuk cinta. Entah kenapa aku merasa kesepian dan ingin merasakan apa yang mereka rasakan. Aku berusaha tersenyum ketika Ryu balik ke meja.   “Kamu kelihatan sedih.” Kata Ryu. “Enggak kok.” Elakku. “Bohong. Di tempat seramai ini kamu sedih, kenapa ?” “Hmm.”             “Kalau boleh tanya, kamu ada masalah kan sama laki – laki yang kemarin ?” Tanya Ryu.         “Enggak kok, gak ada masalah apa – apa.” Jawabku sambil meminum tequila. “Dia pacar kamu ?” “Bukan.” “Kita cuma teman aja.” Tambahku “Yakin ?” Ryu memberiku tatapan penasaran. “Iya yakin. Lagian kita baru ketemu tapi kamu udah mau tau aja sama urusan aku.” Ucapku. “Oh, iya juga ya. Aku cuma berfikir kalau kamu butuh teman cerita.” Kata Ryu sambil meminum tequila. “Makasih udah perhatian.” Aku tersenyum. “Ngomong – ngomong kamu gak ada pacar ?” Tanyaku penasaran. “Lagi gak ada sih. Mantan pacar aku selingkuh, jadi sekarang aku masih belum mau pacaran lagi.” Jelas Ryu. “Oh gitu.” “Sebenarnya, aku dengan Chris itu hubungannya rumit.” Tambahku. “Rumit gimana ?” Ryu mendekatkan wajahnya kepadaku. “Dia sayang sama aku, aku pun juga gitu tapi aku masih ragu dan sebenarnya aku ada hubungan yang rumit juga dengan laki – laki lain.” Aku memangku kepalaku dengan tangan kananku sambil melamun. “Wah, gila juga. Wajar sih kamu terjebak dalam cinta segitiga, kamu kan cantik banget.” Goda Ryu. “Gak, kecantikan aku gak segitunya kali.” Bantahku. “Kecantikan kamu itu luar biasa Michelle.” Puji Ryu. “Ryu. Stop puji – puji aku kayak gitu, aku jadi malu.” Aku menutup wajahku dengan kedua tangan. “Hei, jangan ditutup gitu dong wajah kamu yang cantik itu.” Ryu menarik tanganku agar wajahku bisa terlihat dengan jelas. “Hmm. Karena aku gak mau bikin hidup kamu tambah rumit lagi, aku memilih untuk enggak jadi deketin kamu.” Kata Ryu sambil tersenyum. “Emangnya niat awal kamu itu untuk ngedeketin aku ?” “Iyalah. Gak mungkin cewek secantik kamu cuma dijadiin teman.” Ryu menggelengkan kepalanya. “Banyak cewek yang lebih cantik dari pada aku, jadi stop muji – muji aku terus.” “Menurut aku gak ada cewek yang lebih menarik dari pada kamu, artis sekali pun.”  Puji Ryu. “Hahaha. Lucu banget kamu.” Aku tertawa mendengar gombalan Ryu. “Kok lucu sih ? aku gak lagi ngelawak loh.” Kata Ryu dengan ekspresi wajah serius. “Ryu, bisa stop gak ngegombal ?” pintaku. “Aku gak ngegombal, aku ngomong jujur.”Balas Ryu. “Ryu.” Aku menatapnya agar dia berhenti membicarakan tentang kecantikanku. “Hahaha, oke. Kita ngomongin yang lain aja.” Ryu tertawa. “Ngomong – ngomong, kapan kamu bakal milih salah satu dari mereka ?” Pertanyaan Ryu membuatku sakit kepala. “Jujur, aku gak tau kapan. Kalau mikirin itu aku pusing banget.” Jawabku. “Tapi kalau kamu gak milih dari sekarang, kamu bakal kehilangan dua – duanya.” Ucap Ryu. “Iya aku tau.” “kalau gitu, kamu harus segera milih salah satu dari mereka.”Saran Ryu. “Iya, makasih ya sarannya.” Aku tersenyum.   Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Aku segera pulang, aku tidak betah berlama – lama di bar. Aku tidak nyaman melihat para pengunjung bar yang terlihat sangat romantis dengan pasangannya masing – masing.             Setibanya di rumah, aku melihat Michael yang sudah menunggu di depan rumahku. Ia bersandar di mobilnya sambil tersenyum kepadaku ketika melihatku turun dari mobil. Aku langsung menghampirinya.              “Michael ? kamu ngapain disini ?” Tanyaku. “Aku kangen banget sama kamu.” Jawabnya dan Michael langsung memelukku. Aku dengan cepat langsung melepas pelukannya. “Aku bawain sesuatu buat kamu.” Michael mengambil satu kotak coklat dan satu ikat bunga dari dalam mobil dan memberikannya untukku. “Buat aku ?” “Iya, buat kamu.” Jawab Michael seraya tersenyum. “Makasih ya.” Aku senang ketika Michael memberikanku coklat dan bunga. Itu membuat rasa sakit hatiku perlahan lang. “Kamu mau masuk ?” Tawarku kepada Michael.            “Boleh deh.” Jawabnya. Kemudian aku dan Michael masuk ke dalam rumahku, kami duduk di sofa.              Keadaan sangat canggung, aku dan Michael tidak berbicara sepatah katapun. Kami hanya saling melihat dan tersenyum. Aku tidak tau harus berbicara tentang apa dengan Michael setelah semua masalah yang menimpa kami.              “Aku minta maaf udah buat kita jadi canggung begini.” Kataku.            “Gak apa – apa kok. Lagian ini kan salah aku juga. Aku udah cemburu gak jelas kemarin.” Ucap Michael. “Gak kok. Aku yang salah, aku udah ngasih harapan ke kamu. Seharusnya dari awal aku tegas dan gak mainin perasaan kamu.” Aku menunduk.   Michael mendekatiku dan memegang tanganku. “Aku ngerti kok.”            Aku hanya mengangguk dan tersenyum.             “Kamu sendirian aja dirumah ?” Tanya Michael.             “Iya, mom lembur malam ini.” Jawabku.            “Oh. Gimana kalau besok kita pergi jalan – jalan ?” Ajak Michael.         “Kemana ?” “Makan malam ?” “Boleh. Cuma makan malam doang kan ?” Tanyaku. “Iyalah, mau apa lagi ? hahaha.” Michael tertawa. “Hahaha.” Aku ikut tertawa. “Michelle dengerin aku dulu. Aku mau kita mulai dari awal lagi, aku mau ngedeketin kamu lagi dengan cara yang benar dan gak marah – marah gak jelas lagi. Aku juga ngerti kalau kita belum ada hubungan apa – apa, jadi aku gak bakal marah kayak kemarin lagi.” Jelas Michael. “Iya Michael. Makasih ya udah mau berjuang. Seharusnya kamu nyari cewek lain yang lebih dari pada aku dan gak murahan kayak aku.” Kataku. “Kamu gak murahan Michelle. Maafin aku ya udah ngomong kasar sama kamu kayak kemarin. Dan juga kamu itu cewek yang aku suka, aku gak peduli kalau di luar sana ada yang lebih dari pada kamu. Karena menurut aku kamu itu segalanya.” Michael menyentuh pipiku. “Ngomong – ngomong, kamu kemarin ke Jepang ya sama Chris ?” Tanya Michael. “Iya, tapi semuanya gagal dan aku balik ke New York 2 hari kemudian.” Jawabku. “Loh, kenapa ?” Tanya Michael penasaran. “Kiara dateng, nyusul aku dan Chris.” “Kok bisa ?”         “Chris masih chat dan berhubungan dengan Kiara.” Jelasku. “Oh, aku gak tau soal itu.” Kata Chris. “Yaudah, kamu jangan mikirin masalah itu lagi. Kan udah ada aku.” Lanjutnya. “Iya.” Aku mengangguk. “Oh iya, kamu makan dong coklat yang aku kasih.” Ucap Michael. “Iya ya, aku lupa.” Aku membuka kotak coklat pemberian Michael dan memakan satu potong coklat. “Hmm, enak.” Aku memejamkan mata untuk menikmati lelehan coklat yang terasa di mulutku. “Enak kan ? itu merk coklat kesukaan aku.” Kata Michael. “Kamu mau nyicip gak ? nih.” Aku menyuapi satu potong coklat ke mulut Michael. “Coklat merk ini emang gak ada tandingannya sih.”            “Iya.”            “Besok mau aku beliin lagi ?” Tawar Michael.        “Gak usah, jangan repot – repot.” Kataku. “Enggak repot sama sekali kok. Malah aku seneng kalau kamu suka dengan pemberian aku.” Michael tersenyum manis. “Kalau boleh tau, yang kamu suka dari aku itu apasih ?” Tanyaku penasaran. “Semuanya.” Jawab Michael. “Yang paling kamu suka ?” Tanyaku lagi. “Senyum manis kamu.” Jawab Michael seraya menyentuh bibirku. Aku memegang tangan Michael dan menikmati sentuhan yang diberikannya. “Michelle, seandainya aku bisa milikin kamu sekarang aku bakal jadi orang paling beruntung sedunia.” Ucap Michael. “Aku mau tanya sesuatu deh sama kamu.” Kataku. “Mau tanya apa ?” “Kiara masih ada rasa ya dengan kalian berdua ?” Tanyaku. “Enggak tau. Tapi yang pasti dia masih berusaha ganggu kami berdua, contohnya video yang viral kemarin dan dia gangguin ayahku.” Jawab Michael seraya menyandarkan kepalanya di sofa. “Dia juga gangguin aku terus.” “Aku tau. Kamu lebih baik dari pada Kiara, jadi kamu gak usah terlalu pusing soal dia.” Saran Michael. “Udah malam. Aku pulang ya.” Michael melihat jam tangannya. “Iya, hati – hati di jalan ya.” Kataku. “Iya. Sampai ketemu besok ya.”   Aku mengantar Michael sampai ke mobilnya. Aku melambaikan tangan, lalu ia pulang.   Saat aku mau masuk ke dalam rumah seorang laki – laki memanggilku. “Michelle.”   Aku menoleh ke sumber suara. Chris berdiri di bawah pohon. Aku tidak menyadar keberadaannya.            “Chris ?” Aku berjalan mendekatinya.            “Jadi Michael ngedeketin kamu lagi ya. Oke, aku bakal ikutin permainan dia.” Chris menyandarkan badannya di pohon.        “Aku gak tau harus ngomong apa.” Kataku. “Aku seorang laki – laki yang gak gampang nyerah.” Chris memegang bahuku dan menyandarkan badanku di pohon. “Aku bakal mastiin kalau pada akhirnya kamu bakal milih aku, bukan dia.” Tambah Chris. Aku hanya bisa menatap mata Chris dan tak bisa membalas perkataannya. Perasaanku semakin tidak karuan dan kebingunganku makin bertambah. Aku semakin bingung harus memilih siapa diantara mereka berdua.   “Kalau Michael bisa berjuang buat kamu, aku juga bisa.” Kata Chris.   Tanpa basa – basi Chris mencium bibirku. Tangannya memeluk pinggangku sangat erat seolah – olah takut kehilangan.   “Michael itu kecil buat aku. Gak ada apa – apanya.” Chris tersenyum sinis.            “Aku minta maaf udah bikin hubungan kamu dan Michael jadi hancur.” Kataku.             “No, sebelum ada kamu persahabatan aku dan Michael juga hancur kok. Kamu gak ada salah apa – apa.”             “Tapi aku gak pantas untuk diperebutkan dengan kalian. Aku bukan siapa – siapa.”             “Kamu adalah wanita yang sangat pantas untuk diperjuangkan oleh siapapun. Stop ngerendahin diri kamu sendiri.” Chris memegang wajahku.            “Yaudah, kamu istirahat dan tidur ya.” Kata Chris.            “Aku gak bakal bisa tidur.” Balasku.            “Aku gak bisa berhenti mikirin kamu.” Tambahku.            “Dan Michael ?” Tanya Chris.            “Chris, stop.” Aku berjalan masuk ke rumah.            “Apa ?”            “Aku gak masalah kalau kamu menyukai kami berdua.” Lanjut Chris.                        Aku berhenti berjalan dan membalikkan badan untuk melihat Chris. Lalu Chris berjalan mendekatiku dan memegang wajahku lagi.            “Yang paling penting adalah aku berjuang demi cinta aku sama kamu.”            “Thanks for your love.” Aku menatap matanya sangat dalam.            “Makasih udah hadir di dalam hidup aku. Karena kamu, aku tau apa itu artinya berjuang.” Chris tersenyum.            “Yaudah, aku masuk ke dalam dulu ya.”            “Oke, bye.” Chris tersenyum manis.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN