“Aku juga hendak pergi dari hadapanmu,” ucapnya sinis seraya melihat ke arahku. Tatapann Kim berpindah arah menuju Chris, ia juga tersenyum dengan manis, “saya duluan ya bos, selamat malam.” Chris hanya membalas ucapan Kim dengan senyuman. Chris kemudian melihatku dengan serius, “aku benar – benar muak melihat tingkah Kim.” “Apa kamu benar – benar muak melihat tingkahnya? Padahal dia akan mengerjakan hal penting, yaitu kerjasamamu dan Michael. Aku yakin dia adalah karyawan yang sangat pintar,” sindirku. Chris mencubit pipiku dengan gemas, “kamu gak usah nyindir aku ya, sudahlah lupakan soal Kim. Aku mau malam ini kita habiskan berdua saja. Jangan sampai Kim merusak malam romantis kita.” “Kita itu sudah jarang jalan berdua, jangan sampai orang gak penting kayak dia ngerusak momen

