Kuletakkan koperku di dekat ranjang yang akan menjadi tempatku beristirahat. Di hadapanku sudah ada michael yang menatap ke arahku. Terdengar jelas nafasnya yang keras, ia tampak lelah. Aku berpikir keras untuk mengobati rasa lelahnya tersebut. Lalu aku duduk di pinggir tempat tidur. “Michael, duduk dulu. Aku tau kamu lelah,” ucapku. Michael menuruti perkataanku, ia duduk di sampingku. Lalu ia berbaring dengan tatapan yang masih tertuju kepadaku, “apa aku boleh istirahat sebentar di sini?” “Iya, boleh dong. Jangankan sebentar, lama juga boleh,” jawabku. Michael memejamkan matanya, mungkin ia ingin tidur untuk menghilangkan penat. Sedangkan aku masih duduk dan berpikir apa yang akan aku masa buat makan siangku dan Michael. “Michael,” panggilku. Michael tidak menyaut panggilanku,

