Berjam – jam aku habiskan berbincang – bincang bersama Michael. Tetapi aku masih merasa tidak enak hati kepada Chris. Aku sangat ingin pulang tetapi ada sisi di dalam diriku yang sangat ingin menghabiskan waktu bersama Michael. “Kayaknya aku harus pulang deh,” kataku secara tiba – tiba. Michael terlihat terkejut dengan perkataanku, lalu ia mendekatkan dirinya kepadaku. “Kenapa kamu mau pulang?” “Aku gak enak sama Chris, aku pergi begitu aja ninggalin dia. Seharusnya aku harus lebih bisa mengontrol emosiku,” jawabku. “Emang kamu sama dia permasalahannya apa? Aku gak terlalu dengar masalah kamu sama dia tadi.” Aku merebahkan kepalaku di sofa dan menatap Michael, “aku emosi karena dia dekat sama seorang cewek namanya Angela.” Michael semakin menatapku dengan serius, “terus mereka n