Ruangan IGD di salah satu rumah sakit yang dekat dengan gedung kantor Dimas berada, tampak sibuk ketika Rayya yang terjatuh dan pingsan di anak tangga darurat, dibawa oleh suami dan pengawalnya. Dimas teriak-teriak ketika tim medis —menurutnya— tidak cepat tanggap. Padahal terlihat jelas jika mereka begitu sigap melayani kedatangan Rayya yang datang dengan dibopong oleh suaminya itu. "Bapak bisa tunggu di luar, buat tim medis yang menangani," pinta salah seorang perawat yang menghadang Dimas di pintu ruangan IGD. "Tapi, itu istri saya!" teriak Dimas tak terima. "Saya tahu. Tapi, biarkan kami fokus menangani pasien dan Bapak bisa menunggu sambil berdoa." Setelah itu pintu pun dipaksa ditutup. Dimas pasrah saja ketika tak bisa menemani istrinya di dalam. Wajah frustrasi terlihat di