Dimas mencoba untuk beranjak duduk meski mengalami kepayahan karena luka akibat kecelakaan yang menimpanya. Masih memandang ke arah perempuan yang baru saja memanggilnya dengan panggilan 'mas' yang terdengar begitu lembut dan merdu, membuat Dimas seperti enggan memalingkan wajah. Rasanya ia ingin terus melihat wajah cantik yang sudah lama ia puja dan dambakan di dalam hatinya tersebut. Rayya, perempuan yang sejak awal sudah membuat hatinya tertarik hingga akhirnya nama itu terpatri ketika Ria mengenalkan kepadanya untuk pertama kali, kini berdiri di depannya hingga ia bisa melihatnya dengan amat jelas. "Aku mengenalkanmu ke Rayya karena tak ingin kedua orang tuaku terus membicarakan hubungan diriku dan kamu. Mereka yang tidak tahu, mungkin sudah menuduh yang tidak-tidak tentang hubun