Mobil warna putih itu berhenti tepat didepan rumah megah bercat putih kombinasi biru langit. Terlihat adem dan sangat nyaman dengan tanaman yang ada diteras depan. Lexi turun, segera ngambil koper milik Gita yang ada dibagasi. Gita sendiri turun, menatap penuh kekaguman pemandangan rumah yang hampir mirip seperti rumah Iklan.
Menggigit bibir bawah, membuang nafasnya beberapa kali. perlu mental yang kuat untuk berhadapan dengan kedua orang tua Lexi didalam sana.
“Hiu, lo ngapain ketap-ketip disitu, ayo masuk.” ajak Lexi yang udah di depan pintu masuk.
Gita menelan ludah yang tercekat, memantapkan hati dan rasa. Kembali membuang nafas berat yang terasa menimpa dadaa. Lexi tersenyum menatap wanitanya yang terlihat gugup dan takut.
“Sini,” membingkai wajah polos yang memang terlihat sangat
