Gita melangkah keluar dari dalam mobil setelah pak Heri membukakan pintu. Memperbaiki penampilan sebelum melangkah menuju ke teras caffe depan swalayan. Gita sedikit mengulas senyum pada dua orang pembeli yang sudah janjian semalam. “Maaf, mas-nya benar mas ... Jordi?” tanya Gita memastikan. Lelaki yang memakai jas lengkap itu berdiri, begitu juga dengan seorang wanita yang duduk dengannya. Keduanya membungkukkan sedikit badan. “Iya, Mbak ... Gita. Saya Jordi, dan ini calon istri saya, Lana.” Memperkenalkan wanita cantik yang berdiri disebelahnya. Gita mengulurkan tangan, berjabatan dengan sopan pada Lana. “Silahkan duduk, Mbak Gita.” Lana menarik kursi disampingnya, mempersilakan Gita untuk duduk. Gita tersenyum dengan anggukan, mendudukkan pantatnya dikursi itu, menaruh tas dalam p