Pukul 7.30pm Baby Gian udah dimakamkan. Lexi sengaja enggak ikut ke pemakaman karna dia ingin jagain Gita yang belum sadar. Semua ia serahkan ke Vado, dan tentu Iklan turut andil disana. Seperti apa pun sifatnya, dia tetap seorang ayah, dan Gian memang adalah darah dagingnya. “Eeggh, Giannn ....” lengkuhan lirih Gita membuat Lexi menatapnya dengan cepat. Ia yang semula melamun, kini mengenggam erat tangan Gita yang mulai bergerak. Satu tangan mengelus rambut Gita. “Hiu,” panggilnya lembut. Kedua mata itu mengerjap pelan, dia diam, mengamati sekitar yang tentu masih terlihat samar. Embun mulai menutupi manik mata, membuatnya makin tak bisa melihat dengan jelas. “Hiu,” Lexi mengusap air mata yang hampir menetes, lalu mengecup kening Gita dengan penuh sayang. “Elo kuat. Gian udah bahagia