Lexi berkacak pinggang, membuang nafas kasar melalui mulut saat melihat lelaki itu mulai melangkah masuk. menatap Gita yang diam memperhatikan suami sahnya. Meraih kursi roda, sedikit menggerakkan kursi agar tak terlalu dekat dengan Iklan. “Gita, bisa kita bicara?” pinta Iklan. Lalu menatap Lexi tak suka. “Kalo mau ngomong ya tinggal ngomong. Pakai ijin ngomong.” Sahut Lexi cepat. Terlihat Iklan menghela nafas, kesal mendengar ucapan Lexi barusan. “Aku ngomong sama Gita—istriku. Kamu bukan siapa-siapa, bisa sadar diri kan?” Mendengar itu, rahang Lexi mengeras, ia maju selangkah dengan tangan terkepal. Namun tangan itu dicekal Gita, membuatnya menunduk, menatap wanita yang sangat ia cintai itu. “Sayang, biarin aku ngomong berdua sama mas Iklan.” Ucap Gita dengan suara lemah. Mendengar