Gita sedikit terbelalak melihat ada banyak tanah yang berceceran di ruang tamu. Bukan hanya itu, tapi disofa juga ada banyak daun kering dan potongan kertas kecil-kecil. Sejenak, ia diam, mengamati setiap sudut ruang tamu. Lalu kembali masuk, mengambil kemoceng yang kali ini sangat ia butuhkan. Mengelap sofa dan meja, tak lupa lemari kaca tempat menyimpan beberapa barang antik milik Lyli. Setelahnya, ia menyapu, baru mengepel lantai ruang tamu. Semua tak secepat yang kita bayangkan, terlebih dengan kondisi perut Gita yang besar, ia tak bisa bekerja selayaknya mbok Rum atau mbok Sum. Huufft .... Ia menghela nafas cukup panjang melalui mulut. Mengelap peluh yang hampir menetes melalui pelipis. Tersenyum kecil, karna pekerjaannya telah selesai. Menenteng ember dan alat pelnya kembali masuk